Minggu, 08 Mei 2016

Manajemen Risiko Keuangan



1. Hal Mendasar
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk : Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Tujuan utama manejemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Sebagai contuoh sebuah perusahaan di swedia yag menerbitkan saham baru bagi investor domestik mungkin memandang risiko pasar sebagai eksposur terhadap kenaikan harga saham. Kenaikan harga saham yang tidak terduga tersebut tidak diinginkan jika perusahaan penerbit saham dapat mengeluarkan jumlah lembar saham yang lebih sedikit untuk memperoleh jumlah uang tunai yang sama dengan cara menunda penerbitan saham selama beberapa saat. Dilain pihak, seorang investor swedia akan melihat resiko berupa kemungkinan penurunan harga ekuitas. Jika harga-harga saham menurun secara signifikan dalam jangka pendek, investor akan lebih baik menunggu dulu sebelum melakukan pembelian.
Para pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil risiko, banyak yang akan memperdagangkan beberapa potensi laba untuk perlindungan terhadap perubahan harga yang merugikan. Ada beberapa bentuk dari risiko pasar. (a) Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat memperdagangkan secara bebas. (b) Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap. (c) Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manjemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. (d) Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. (e) Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memeperoleh perlakuan pajak yang diingnkan. (f) Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaski yang hendak dilindung nilai.


2. Mengapa Mengelola Risiko Keuangan
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan  nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan risiko gagal bayar dan kebangkrutan, atau risiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran jasa utang kontraktual.
Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Dengan demikian, suatu perusahaan manufaktur dapat melakukan lindung nilai risiko suku bunga dan mata uang dan berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran.
Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh mafaat dari manajemen eksposur. Pada umumnya pemberi pinjaman memiliki toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk meyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi. Akhirnya, karena kerugian yang ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi.

3. Peran Akuntansi
            Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.

Identifikasi Risiko Pasar
            Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar negeri dan mata uang negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relative terhadap mata uang negara anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing anda mampu untuk menjual dengan harga yang lebih rendah daripada anda. Ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.

Menguantifikasi Penyeimbangan
            Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar.

Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang Risiko
            kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup:
1.      antisipasi pergerakan kurs
2.      pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
3.      perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan
4.      pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.

Peramalan atas Perubahan Kurs
            Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
1.      Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy)
2.      Neraca Perdagangan (balance of trade)
3.      Neraca pembayaran (balance of payment)
4.      Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and debt capacity)
5.      Anggaran nasional (national budget)
6.      Kurs forward (forward exchange quotations)
7.      Kurs tidak resmi (unofficial rates)
8.      Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
9.      Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
10.  Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)

4. Lindung Nilai atas Aktiva, Kewajiban yang diakui tau Komitmen Perusahaan Yang Belum Diakui
            Pada tanggal 1 september, sebuah perusahaan manufaktur Kanada menjual secara kredit barang dagang kepada sebuah importir Meksiko dengan jumlah 1 juta peso Meksiko (Mexican Peso-Mp). Kurs dolar Kanada / Peso adalah C$0,14 = Mp1. Dengan mengasumsikan bahwa diskon diperlakukan sebagai bagian dari beban operasi, pengaruh bersih transaksi lindung nilai terhadap laba operasi (dengan mengabaikan komisi dalam mata uang asing) ditentukan sebagai berikut :
Nilai ekuivalen dolar atas piutang yang diterima dari importir Meksiko      $110.000
keuntungan transaksi dari kontrak forward                                               30.000
perolehan dari komitmen penjualan                                                          140.000
-Diskon atas kontrak forward                                                                   (10.000)
Laba operasi                                                                                           $130.000

5. Lindung nilai investasi bersih dalam operasi luar negeri
Kerugian translasi terjadi jika anak perusahaan luar negeri memiliki posisi kewajiban bersih terpapar dan nilai mata uang asing meningkatrelatif terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk mengimbangi kerugian translasi.


6. Berspekulasi dalam mata uang asing
 Perlakuan akuntansi untuk instrument mata uang asing mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan ini didasarkan pada sifat aktivitas lindung nilai ; yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri. Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai instrumen lindung nilai terjadi apabila derivatif keuangan tidak diperdagangkan secara aktif. Contohnya pengukuran keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung pada apakah opsi tersebut diperdagagangkan pada suatu bursa efek utama atau diluar bursa utama. Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada sebuah bursa efek utama. Penilaian akan lebih sulit dilakukan jika opsi diperdagangkan melalui perantara (over-the-counter).

7. Pengungkapan
            Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik risiko suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
1.      Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
2.      Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3.      Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
4.      Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
5.      Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
6.      Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar
7.      Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan

Poin-Poin Pengendalian Keuangan
            Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.

Tolok Ukur yang Sesuai
            Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu diperjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.

Sistem Pelaporan
            Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.

Manajemen Keuangan Entitas-Entitas Multinasional
            Perkembangan yang disebabkan oleh variabel-variabel dan kendala-kendala tambahan yang melambangkan dimensi multinasional. Risiko-risiko transaksi valuta asing, batasan-batasan atas pengalihan dan keluar batas-batas nasional, hukum-hukum pajak nasional yang beragam, perbedaan suku bunga antara berbagai pasar keuangan masing-masing negara, kurangnya pasokan dana modal secara global, dan efek-efek dari inflasi global atas aset, laba dan biaya modal perusahaan merupakan beberapa contoh variabel yang meminta keahlian khusus pada diri eksekutif-eksekutif keuangan multinasional

Manajemen Risiko Valuta Asing
            Risiko valuta asing mengacu kepada resiko kerugian akibat perubahan-perubahan dalam nilai tukar internasional dari valuta-valuta. Secara spesifik, fluktuasi nilai tukar bisa mempengaruhi nilai aktiva dan kewajiban luar negri perusahaan, laba valutanya dan arus kas masa depan. Sejak valutadari sebagian besar negara industri relatif bebas untuk menemukan nilai tukar setiap hari. Selain itu, tingkat perubahan ini juga tidak kecil. Berkenaan dengan kestabilan, tujuan utama manajemn keuangan adalah meminimisasi kerugian keuangan yang bisa diakibatkan oleh fenomena ini. Teknik-teknik manajemen dalam hal ini meliputi:
a)      Peramalan pergerakan nilai tukar
b)      Mengukur tampilan kinerja perusahaan terhadap risiko kerugian yang ditimbulkan oleh fluktuasi valuta
c)      Merancang strategi-strategi untukmeng-hedge risiko-risiko nilai tukar
d)     Menilai kinerja

Meramalkan Perubahan Nilai Tukar
            Mereka yang mendukung peramalan nilai tukar sebagai suatu perangkat manajemen risiko yang sah berlandaskan pada gagasan  bahwa pembuatan-pembuatan keputusan dalam perusahaan memiliki kapasitas untuk mengalahkan pasar secara keseluruhan pada saat meramalkan prilaku nilai tukar. Kapasitas ini sebaliknya disdasarkan pada ketersediaan informasi yang tepat waktu dan komprehensif. Informasi yang digunakan dalam memformulasikan peramalan nilai tukar berhubungan dengan perubahan-perubahan dalam
a)      Perbedaan laju inflasi
b)      Kebijakan moneter
c)      Neraca perdagangan
d)     Neraca pembayaran
e)      Cadangan moneter internasional dan kapasitas hutang
f)       Anggaran nasional
g)      Kuotasi nilai tukar ‘forward’
h)      Nilai tukar-nilai tukar resmi
i)        Prilaku valuta-valuta yang berhubungan
j)        Perbedaan suku bunga

Manajemen expousure valuta asing
            Sebelum mengelola transaksi – transaksi perusahaan untuk meminimalisasi efek – efeknegatif yang mungkin dari fluktuasi nilai tukar, manajer keuangan dan akuntan manajemen perlu terlebih dahulu mengidentifikasi tampilan kinerja perusahaan terhadap resiko nilai tukar. Sebagai suatu konsep umum, tampilan kinerja valuta asing muncul setiap kali fluktuasi nilai tukar valuta asing mengubah nilai aktiva, laba dan arus kas perusahaan. Pengukuran – pengukuran akuntansi tradisional atas tampilan kinerja valuta asing berpusat pada 2 macam tampilan kinerja utama-translasi dan transaksi.
            ‘Eksposure’ translasi. Tampilan kinerja translasi berasal dari penyiapan laporan konsolodasi dan pengukuran – pengukuran dampak fluktuasi nilai tukar atas ekivelensi valuta induk dari asset dan kewajiban luar negri sebuah perusahaan. Asset atau kewajiban valuta asing dikatan terbuka terhadap resiko nilai tukar jika suatu perubahan dalam nialai tukar menyebabkan ekivalensi valuta induknya berubah. Berdasarkan definisi ini, item – item neraca valuta asing yang terbuka terhadap nilai tukar adalah item – item yang ditranslasikan memakai nilai tukar berjalan bukan nilai tukar historis.

Sistem dan pengendalian informasi manajemen
            Masalah pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja ini sangat penting karena masalah-masalah tersebut memungkinkan manajer keuangan untuk:
1        Mengimplementasikan strategi finansial global dari perusahaan multinasional
2        Mengevaluasi sampe sejauh mana strategi-strategi yang dipilih memberi kontribusinpada pencapaian tujuan-tujuan korporasi
3        Memotivasi manajemen dan karyawan untuk mengejar tujuan-tujuan keuangan dari perusahan se-efisien mungkin.


DAFTAR PUSTAKA
Choi Frederick D.S. dan Meek, Gary K. 2010. International Accounting. Buku 2. Jakarta:Salemba Empat.

Tulisan ini untuk memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama   : N. Anwar
              P. A. Balowo
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.

UNIVERSITAS GUNADARMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar